Elisabet Tjianti Paskah Mengingatkan Kembali Kebaikan Tuhan Untuk PengorbananNya

Wartaindo.com Bandung Suasana perayaan paskah yang merupakan hari yang sakral bagi umat Kristen dan Khatolik, sudah terasa ditandai dengan umat Kristiani melakukan rangkaian ibadah sejak Febuari 2023 dengan melakukan puasa selama 40 hari.

Elisabet Tjianti yang juga Wasekjen Forum Komunikasi Tionghoa Indonesia-Jawa Barat (FOKTI Jabar), menegaskan bahwa Paskah adalah bukti kasih yang sangat besar yang Tuhan berikan kepada umat manusia. Untuk itu selayaknya Paskah mendapatkan keistimewaan dari setiap umat Kristen dan Khatolik karena pengorbanan Tuhan Yesus yang menyerahkan nyawa-Nya hingga mati di salib dan itu tidak bisa terbayarkan oleh apapun,” ujarnya ketika di wawancarai melalui sambungan telepon Selasa 4/4/23

Lebih lanjut Elisabet yang tahun 2019 lalu maju menjadi caleg partai Nasdem ini secara pribadi mengakui di perayaan Paskah mengenang semua kebaikan dan pengorbanan Juruselamat, Tuhan Yesus Kristus, dan berdoa untuk mencari tahu apa kehendak Tuhan dalam hidupnya.

Banyak cara sebagai umat yang berbakti, diantaranya dengan mengambil peran dalam “Pelayanan” untuk membagikan Kasih Tuhan kepada sesama, sebagai ungkapan terima kasih kepada Penebus.Diakuinya pula bahwa bentuk pelayanan berbeda-beda sesuai dengan panggilan. Ada yang menjadi Pendeta atau Pastor, menyanyi melalui tim pujian, membantu Anak yatim, dan lainnya.

Namun, tambah Elisabet  yang merupakan lulusan sarjana teknologi pangan, ada satu panggilan Tuhan yang kadang terlupakan dan mungkin sebagian dari kita belum menganggap itu sebagai bentuk panggilan pelayanan.

Seperti yang dilakukan sebagian anak Tuhan yang mendapat panggilan bagi Indonesia melalui jalur politik. Menurut kacamatanya sebagai warga bangsa, setiap dari kita pasti merindukan perubahan Indonesia menjadi sebuah bangsa yang bersatu, bebas dari korupsi, mempunyai perekonomian yang baik dan banyak hal baik lainnya yang diimpikan.

Dijelaskannya pula bahwa demi mencapai itu semua bangsa Indonesia harus memiliki pemimpin-pemimpin yang baik untuk duduk di dalam Pemerintahan.

Elisabet Tjianti yang saat ini dipercaya menjadi Bendahara DPD Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia Jawa Barat DPD FPPI kemudian menceritakan pengalamannya. Bermula dari panggilan pelayanan sebagai Pendoa Syafaat, sampai pada saat ini di mana Tuhan menaruh visi kepadanya agar menyuarakan peran “Perempuan Indonesia sebagai Agen Perubahan”.

Dan untuk mewujudkan visi tersebut saat ini dirinya masuk ke dalam dunia Politik dan bergabung dengan Partai NasDem dengan menjadi calon legislatif di Dapil I Jawa Barat.

“Panggilan ini saya jalani, tidak mudah. Banyak hal yang harus saya hadapi, tapi saya berusaha untuk tetap setia pada panggilan itu karena Tuhan makin memperjelas viisi-Nya hari demi hari,” ujar sosok ibu dengan pembawaan kalem, ini.

Diakuinya bahwa dalam setiap menjawab sebuah panggilan maka harus ada harga yang mesti dibayar. Dan saat ini hal terberat yang dirasakannya terkadang masih minimnya kesadaran umat akan pentingnya perjuangan melalui jalur politik.

Masyarakat terutama warga gereja belum menyadari akan pentingnya pelayanan di bidang politik, hal ini masih dirasakan seperti ketika bertemu mereka. Tidak jarang masih melihat dengan pandangan sinis.  Sekalipun tak mudah Elisabet  terus belajar taat dan konsisten menjalankan visi yang sudah Tuhan taruh di dalam hatinya. Dirinya merasa andai dibolehkan untuk jujur memilih, terjun ke dunia politik praktis seperti saat ini amatlah jauh dari pilihan pribadinya.

Namun ada rasa bangga karena sudah banyak pemimpin-pemimpin gereja yang mulai terbuka akan betapa pentingnya ada orang-orang yang baik dan jujur yang memilih jalur pelayanan melalui bidang politik.

“Mungkin pemimpin-pemimpin sudah menyadari pentingnya ada anak-anak Tuhan yang duduk di DPRD ataupun DPR RI. Kenapa, di lembaga itulah semua perundangan serta kebijakan di buat,” ujarnya.

Menurutnya ketika ada wakil-wakil rakyat yang berintegritas serta berdampak bagi keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dapatlah tercapai. Untuk itu Elisabet berharap perlunya dukungan dan doa dari semua pihak agar panggilan pelayanannya masuk ke politik bisa menjadi berkat bagi bangsa Indonesia.

Baginya, doa turut menjadi penopang dalam sebuah perjuangan. Tetapi akan lebih baik untuk mewujudkannya diperlukan suatu tindakan yang nyata secara bersama-sama.

“Setidaknya mulailah melihat sekeliling dukung orang baik dan bantu mereka yang akan masuk dalam dunia pemerintahan,” jelasnya.

Yang turut menjadi prinsip yang dipegangnya adalah pandangan bahwa jangan biarkan orang baik terjebak dalam permainan politik uang, hanya karena biaya politik yang sangat mahal. Dirinya boleh bersyukur, karena melalui partainya, Nasdem, banyak ilmu dan bimbingan yang didapatkannya tanpa dipungut biaya.

“Saya sangat percaya jika kita semua bersatu dan menganggap politik sebagai sesuatu yang harus kita perjuangkan bersama, banyak orang-orang baik yang akan terpilih masuk dalam pemerintahan,” harapnya yakin. YM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *