oleh: Ashiong P. Munthe
Wartaindo.com Tangerang Sebagai seorang dosen Kristen, saya baru-baru ini menghadiri acara wisuda ke-3 IAI Al-AZIS di Pondok Pesantren Al-Zaytun, dan saya merasa bahwa acara ini memiliki makna yang sangat penting. Saya sangat mengapresiasi komitmen IAI Al-AZIS dan Pondok Pesantren Al-Zaytun dalam mempromosikan budaya kesetaraan melalui pendidikan dan pengembangan budaya.
Momentum wisuda ini sekali lagi menunjukkan semangat kebersamaan yang diperlihatkan oleh Pondok Pesantren Al-Zaytun dalam upaya mereka menuju pembangunan masyarakat yang lebih baik dan beradab.
Selama acara wisuda, saya terkesan dengan kehadiran PEWARNA Indonesia, yang menunjukkan kerjasama erat antara berbagai pihak dalam mewujudkan keragaman. Ini adalah langkah yang luar biasa dalam mempererat hubungan antarumat beragama.
Selain acara wisuda, saya juga ingin mengapresiasi tindakan baik yang dilakukan oleh Syaykh Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun. Setiap perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, Pondok Pesantren Al-Zaytun mengirimkan beras atau hasil pertanian mereka kepada kerabat mereka yang menganut keyakinan berbeda. Tindakan ini menunjukkan bahwa mereka melihat persamaan kemanusiaan di atas perbedaan agama.
Sambutan dari Rektor IAI AL-AZIS, Datuk Sir Imam Prawoto, juga patut diacungi jempol. Beliau dengan tegas dan ramah menyapa semua undangan yang hadir, termasuk komunitas Kristen. Tema wisuda “Mewujudkan Masyarakat Sehat, Cerdas, dan Manusiawi dalam Perspektif Pembangunan Gelombang Kedua Al-Zaytun” adalah momentum yang tepat untuk menunjukkan bahwa pendidikan dapat berperan dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat tanpa memandang perbedaan.
Dalam orasi ilmiahnya, Syaykh Al-Zaytun Grand Chancellor, Prof. Dr. AS. Panji Gumilang, menekankan pentingnya pendidikan dalam mengembangkan gagasan dan mendorong kemajuan. Saya sangat setuju dengan pandangan ini. Cinta terhadap tanah air dan semangat kebersamaan adalah nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam masyarakat kita, dan pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk nilai-nilai ini.
Melalui pendidikan yang inklusif dan berwawasan, seperti yang diperlihatkan oleh Pondok Pesantren Al-Zaytun, kita dapat membangun masyarakat yang setara dan adil. Pendidikan adalah kunci untuk melampaui perbedaan dan membangun kerjasama yang harmonis di tengah-tengah keragaman kita. Semoga acara wisuda ini menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya untuk mewujudkan kesetaraan dan kebersamaan dalam masyarakat kita.
Dengan pendidikan yang mempromosikan kesetaraan dan nilai-nilai kemanusiaan, kita dapat mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semua orang, tanpa memandang perbedaan agama atau latar belakang budaya. Ini adalah tantangan yang harus kita hadapi bersama, dan saya yakin bahwa dengan semangat kolaborasi dan keberagaman yang ditunjukkan oleh Pondok Pesantren Al-Zaytun, kita dapat mencapainya.