PENTING ERA DIGITAL BAGI PERKEMBANGAN ANAK

Wartaindo Jogyakarta Kalangan anak muda dan orang tua pastinya sudah tidak asing dengan era digital. Dimana era digital ini dapat diartikan sebagai suatu kondisi zaman yang mana seluruh kegiatan yang mendukung kehidupan telah dipermudah dengan adanya teknologi yang serba canggih. Sehingga teknologi yang telah usang digantikan dengan teknologi yang lebih otomatis. Teknologi telah mempengaruhi pola pikir manusia itu sendiri. Akibatnya secara tidak langsung teknologi juga sangat mempengaruhi tindakan dan pola hidup manusia itu sendiri (Ngafifi, 2014).

Salah satu perkembangan teknologi digital yaitu bidang komunikasi. Pada masa era digital ini komunikasi berkembang sangat cepat, dimana orang dahulu apabila ingin berkomunikasi haruslah terhubung dengan orangnya langsung. Sedangkan, sekarang komunikasi dipermudah dengan adanya teknologi digital yang dapat menghubungkan komunikasi jarak jauh. Selain itu, teknologi dapat juga dapat digunakan untuk mengakses informasi dengan cepat. Tentu teknologi digital tidak hanya digunakan dalam hal komunikasi saja melainkan teknologi juga dapat digunakan untuk membangun kreatifitas, jejaring sosial, pembelajaran jarak jauh, mendorong pertumbuhan usaha, dan memperbaiki pelayanan publik.

Berbagai produk terknologi digital yang berupa gatget misalnya handphone, tablet, ipad, dan lain sebagainya menghadirkan berbagai fitur yang manarik baik berupa aplikasi game maupun aplikasi yang lainnya. Pada perkembangan teknologi saat ini maraknya demam games yang berbasis teknologi yang melanda seluruh kalangan baik kalangan anak-anak, remaja, hingga dewasa. Yang mana tampak pada tempat-tempat umum yang sering dijadikan tempat berkumpulnya mereka dalam bermain menggunakan gatgetnya. Seperti cafe, pusat perbelanjaan ataupun fasilitas umum lainnya.

Lalu bagaimana perkembangan anak ditengah era digital ini?

Adapun perkembangan ialah terjadinya pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang sangat kompleks, Misalkan Anak Anda sudah berjalan dan berbicara. Sedangkan Perkembangan diamati dari bagaimana cara bermain, belajar, berbicara, dan juga bersikap (Seefeldt, Wasik, & Seefeldt, 2006). Perkembangan Anak dipengaruhi banyak faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang terjadi pada anak kita meliputi jenis kelamin, usia, perbedaan ras, genetik, dan kromosom. Adapun faktor eksternal terdiri dari keadaan lingkungan sosial, nutrisi, ekonomi, dan stimulasi psikologis.

Anak-anak generasi masa kini merupakan generasi digital native, yaitu mereka yang sudah mengenal media elektronik dan digital sejak lahir (Kemdikbud, 2016). Anak-anak yang hidup di era ini mempunyai karakteristik yakni perilaku ketergantungan terhadap digital (internet) sangat tinggi. Perilaku ini akhirnya berpengaruh pada perkembangan anak. Perkembagan anak ini dipengaruhi Karakteristik utama generasi ini adalah connected, creative, dan confidence (3C).

Connected berarti generasi ini merupakan pribadi yang pandai bersosialisasi terutama dalam komunitas yang diikuti. Generasi ini juga aktif berselancar di media sosial dan internet. Generasi milenial sangat fasih menggunakan facebook, Twitter, Path, dan Instagram maupun media sosial lainnya. Creative berarti generasi ini terdiri dari orang-orang yang biasa berpikir out of the box, kaya akan ide dan gagasan, serta mampu mengkomunikasikan ide dan gagasan itu dengan cemerlang. Generasi milenial termasuk generasi kreatif, salah satu bukti yang menunjukkan adalah tumbuhnya industri startup dan industri kreatif lain yang dimotori anak muda. Confidence berarti bahwa anak generasi ini merupakan kumpulan orang-orang yang sangat percaya diri, berani mengemukakan pendapat, dan tidak sungkan berdebat di depan publik. Karakter tersebut terkonfirmasi jika kita melihat generasi milenial tidak sungkan berdebat melalui media sosial.

Berdasarkan karakteristik sikap, perilaku anak-anak dalam era milenial yang ditandai dengan semakin kuatnya penggunaan media digital, maka bagaimana orang tua mengembangkan pola asuh supaya menciptakan generasi yang tidak mendapat pengaruh negatif dari era digital, tetapi menggunakan semua media itu dengan bijak dan untuk kepentingan yang positif. Pola asuh seperti apa yang harus ditetapkan orangtua pada usia dini supaya anak-anak ketika beranjak dewasa memiliki sikap kritis dan selektif terhadap setiap kemajuan. Orang tua bertugas untuk mempersiapkan anak menghadapi zamannya.Orang tua sebagai pendidik pertama dan terutama perlu melakukan retrospeksi dan introspeksi diri dengan terus berupaya mempersiapkan anak untuk menghadapi era digital saat ini dan era kedepannya. Orang tua perlu melakukan proyeksi dengan membangun komitmen atau tekad untuk melindungi anak-anak dari ancaman era digital, tetapi tidak menghalangi potensi manfaat yang bisa ditawarkannya.

Oleh: Indah Permata Sari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Like