Jakarta -Wartaindo.id Paguyuban Masyarakat Yogyakarta (Praja Jogya) berkolaborasi dengan Badan Penghubung (BanHub) DIY Anjungan Yogyakarta TMII.
Dalam rangka Hari Wayang Nasional yang ke 7 pada 7 November 2024, menggelar wayang kulit spektakuler ; “15 hari siang-malam pentas wayang terlama rekor MURI”.
Acara berlangsung dari 26 Oktober-9 November 2024.
Malam ini Sabtu 9 November penutupan sekaligus penerimaan dari Museum Rekor MURI Dunia Indonesia yang diketuai oleh Jaya Suprana.
Tema “Spekta Budaya Nusantara” ini diusung untuk menjaga, melestarikan, merawat Budaya Adiluhung Nusantara.
Tidak tanggung-tanggung dihadiri 80 Dalang Anak, Remaja dan Dewasa dari daerah maupun Jabodetabek.
Pagelaran berlangsung selama 15 hari di Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta TMII.
Dan mencatatkan rekor MURI untuk kategori Pentas Terlama Siang dan Malam.
Untuk kesekian kalinya Praja Yogya menerima Rekor MURI yang sebelumnya “Pentas Campur Sari Terlama”.
Wayang Milenial Jakarta Pimpinan Ki Dalang KRAT.H.Gunarto Gunotalijendro SH MM yang asli Gunung Kidul Yogyakarta tersebut juga mendapat jatah pentas.
Beliau pagelaran dengan dua bahasa Inggris dan Jawa.
Bulan yll usai pentas di Roma Italia atas undang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam rangka FAO (Food and Agriculture Organization) Hari Pangan Sedunia.
Malam ini penyerahan Rekor MURI diberikan oleh wakil dari Museum MURI, kepada ;
1. Pemprov DIY
2. GKR.Hemas
3. Praja Jogya
4. Ki.Gunarto Talijendro
Sesuai dengan peran dan fungsi TMII sebagai lembaga pelestari budaya, akan terus berusaha untuk mengembangkan, lestarikan dan promosi semua ragam kekayaan budaya nusantara.
Selama 15 hari 15 malam pentas wayang kulit ini merupakan bukti nyata komitmen TMII dalam menjaga warisan budaya Nusantara agar tetap langgeng.
Rekor MURI kali ini diraih dalam pagelaran wayang terlama pentas, usai bulan lalu di TMII juga ada pemecahan rekor MURI untuk tari Manortor terbanyak. Berharap TMII akan terus menampilkan dan memperkenalkan lebih banyak lagi pertunjukan seni budaya daerah.
Semoga.
Jurnalis Novi.