Oleh : Merphin Panjaitan
Wartaindo.id Jakarta Para pembaca dari semua rakyat sebangsa dan setanah air. RI adalah negara demokrasi dengan Sistem Presidensial. Oleh karena itu, agar demokrasi di Indonesia berjalan stabil dan produktif, sebaiknya sistem kepartaian di Indonesia adalah Sistem Dua Partai, atau Sistem Dua Partai plus.
Sistem Dua Partai plus, artinya ada dua partai besar yang bisa mencalonkan Presiden sendirian, ditambah dengan 1 atau beberapa partai kecil yang andaikan semua mereka bergabung jadi satupun, belum bisa mencalonkan Presiden.
Artinya pencalonan Presiden RI hanya dilakukan kedua partai besar ini, yang kalau digabung perolehan kursi di DPR RI telah lebih dari 80 %. Kita di Indonesia, sekarang ini memiliki peluang besar untuk mewujudkan Sistem Dua Partai ( Sistem Dwipartai).
Strategi mewujudkannya sebagai berikut Pertama, kita mendukung satu partai agar menang terus menerus sebanyak 5 atau 6 atau 7 kali, agar memperoleh kursi di DPR RI lebih dari 50 %, dan disertai dengan kursi Presiden RI. Dan partai yang paling siap untuk ini adalah PDIP.
Kedua, partai-partai yang lain di dorong untuk bergabung menjadi satu; dan gabungan partai ini menyiapkan diri menjadi partai besar kedua, yang siap mendapatkan kursi di DPR RI lebih dari 50 % dan kursi Presiden RI.
Ketiga, kalau ada partai yang tidak mau bergabung, biarkan saja, mungkin mereka tidak berharap mencalonkan anggotanya menjadi Calon Presiden.
Keempat, kalau sudah terwujud dua partai besar nasionalis, tuntut agar mereka siap berkompetisi dengan benar dan sehat merebut kepercayasn rakyat.
Kelima, kalau keempat langkah di atas berjalan dengan baik, saya perkirakan di Indonesia, akan hadir dua partai nasionalis besar, yaitu PDIP dengan ideologi Nasionalisme Sukarno dan gabungan Golkar dengan saudara sepupunya dengan ideologi Nasionalisme Pragmatis. S Merphin Panjaitan,. Selamat berjuang. Salam Nusantara.
Penulis Pengamat politik dan sosial budaya
Tinggal di Srengseng Sawah Jakarta Selatan, no hp 0813 1007 6366.