Kisah Di Balik Nama Balikpapan Kota Pesisir Timur Kalimantan

Wartaindo.id Balikpapan  Berkunjung ke kota Balikpapan kota terbesar kedua setelah Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. “Saya berkesempatan ke Balikpapan saat ada tugas meliput hajatan besar Musyawarah Nasional Persekutuan Gereja dan lembaga Injili Indonesia (PGLII) Ke 13 yang diselengarakan pada, tanggal 17-21 Maret 2025”, kata Yusuf dari media ini.

Bicara Balikpapan kota yang berpenduduk 746.804 Jiwa data diambil dari sensus 2024 ini merupakan kota pusat bisnis dan industri, kota Balikpapan memiliki perekonomian terbesar di seluruh Kalimantan. Di mana PDRB mencapai 79,65 triiun pada tahun 2016.Sekarang ini sejak dipilihnya Ibu Kota Nusantara Balikpapan merupakan salah satu pintu gerbang dari tiga menuju ibukota Indonesia baru.

Keberadaan pelabuhan Semayang tersebut kedua setelah Samarinda dan Bandar Udara Internasional sultan Aji Muhamad Sulaiman yang merupakan bandara kota tersibuk ketiga setelah Banjarmasin dan Pontianak.

Sejarah mencatat bahwa terbentuknya Balikpapan sendiri berawal dari sebuah perkampungan nelayan di tepi selat Makasar pada abad Ke -19. Lalu semakin berkembang setelah diadakannya pengeboran sumur minyak di kota ini yang di mulai pada 10 Februari 1897. Berdasarkan tanggal ini pula kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Balikpapan.

Kemudian semakin berkembang dengan ditandai didirikannyakantor  Bataafsche Petroleum Maatchappy (BPM) ini di tahun 1907. Dengan berdirinya BPM ini lalu diikuti investasi dari berbagai perusahaan internasional.

Terkait dengan kehidupan di kota Balikpapan berdasarkan survey persepsi dari 1000 koresponden, Balikpapan dulunya dinobatkan IAP sebagai kota yang paling layak dihuni di Indonesia pada tahun 2014 dan 2017. Tragisnya di tahun 2022, kota Balikpapan justru tertinggal dengan kota Samarinda dan malah Balikpapan tidak dinobatkan lagi dalam 10 besar kota layak huni.

Asal Usul Balikpapan

Setiap daerah atau kota selalu saja ada cerita yang berkembang tentang kota atau daerah tersebut termasuk Balikpapan. Ada Hikayat populer tentang kisah asal muasal kota pesisir Timur Kalimantan ini.

Pertama adanya 10 keping papan yang kembali ke Jenebora dari 1000 keping yang diminta sultan Kutai sebagai sumbangan bahan bangunan untuk pembagunan istana Baru Kutai Lima. Lalu cerita 10 kayu atau papan yang balik itulah yang oleh orang Kutai disebut balikpapan. Sehingga wilayah sepanjang teluk Balikpapan, tepatnya di Jenebora disebut Balikpapan. Di mana nama asli dari Balikpapan sendiri awalnya Bilpapan atau balikkapan logat orang Banjar.

Kisah kedua bahwa suku Paser (Suku asli Balikpapan) adalah keturunan kakek dan nenek suku Kayun Kuleng dan papan ayun. Sehingga sepanjang daerah teluk Balikpapan oleh keturunan suku Kayun disebut Kuleng Papan atau artinya Balikpapan dalam bahasa Paser kuleng itu artinya balik.

Cerita ketiga dalam legenda lain juga disebutkan asal usul Balikpapan, yaitu dari seorang putri yang dilepas oleh seorang ayahnya seorang raja di mana putrinya tersebut tidak ingin jatuh di tangan musuh. Sang putri kala itu masih balita diikat diatas beberapa papan dalam keadaan terbaring. Karena diterpa arus dan terbawa gelombang, papan tersebut terbalik.

Ketika papan itu terdampar di tepi pantai lalu ditemukan oleh seorang nelayan dan ketika papan itu dibalik ditemukan seorang puti yang masih dalam keadaan terikat. Konon putri tersebut bernama putri Petung yang berasal dari kerajaan Paser sehingga daerah tempat menemukan putri tersebut dinamakan Balikpapan.

Balikpapan kini semakin berkembang ditandai dengan adanya  pembangunan gedung-gedung serta perkantoran dan komplek perumahan menandakan adanya sebuah kota yang terus berkembang maju.

Di mana  jalan jalan rayanya sudah terjadi kepadatan mobil terutama di jam jam kerja. Sekilas melewati kota Balikpapan rata-rata jalan rayanya terbilag sempit hanya dua mobil sisi kanan atau kiri dengan pemisah jalan raya yang dibuat taman dan banyak di pasang tiang listrik maupun penerangan jalan, sehingga kesan padat dan sempit itu terasa.

Sekalipun memang di beberapa pojok sudah banyak berdiri taman-taman kota untuk sekedar bercengkerama keluarga-keluarga dan tempat kuliner.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *