Wartaindo.id Jakarta Kiprahnya dalam pergerakan arak-arakan antar gereja tak perlu di ragukan lagi, selain itu figur Pdt. Jimmy Sormin patut diperhitungkan dalam gerakan oikumenis di Indonesia. Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan (KKC) di Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI). Jejak rekamnya telah tersebar luas melalui media-media mengenai dedikasinya dalam memperkuat dialog lintas agama dan membangun kesadaran sosial menjadikannya salah satu pemimpin yang berpengaruh dalam upaya menjaga keharmonisan dan keadilan sosial di Indonesia. Dengan visi yang kuat terhadap peran gereja dalam masyarakat yang majemuk, ia berupaya menghadirkan keseimbangan antara hak kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial.
Peran dalam Kebebasan Beragama
Sebagai seorang tokoh yang sangat memperhatikan hak asasi manusia, Pdt. Sormin menekankan pentingnya penghargaan terhadap kebebasan beragama di Indonesia. Ia berpendapat bahwa kebebasan beragama adalah hak mendasar yang harus dijunjung tinggi, namun tetap harus selaras dengan norma sosial dan hukum yang berlaku. Dalam pandangannya, kebebasan ini bukan sekadar hak individual tetapi juga melibatkan tanggung jawab sosial agar tidak mengganggu hak-hak orang lain. Pdt. Sormin secara konsisten menyerukan pentingnya penegakan hukum yang adil untuk menjaga keseimbangan ini, sehingga konflik antarumat beragama dapat dihindari dan masyarakat dapat hidup dalam harmoni.
Dengan pendekatan yang seimbang ini, Pdt. Sormin meyakini bahwa masyarakat yang kuat dalam nilai-nilai etika sosial akan mampu menciptakan lingkungan yang saling menghormati antar agama, yang pada akhirnya akan memperkuat integrasi sosial dan kedamaian di Indonesia.
Dialog Lintas Agama
Pdt. Jimmy Sormin aktif memfasilitasi dan mendukung dialog antarumat beragama. Ia memandang dialog ini sebagai sarana untuk mempererat hubungan dan pemahaman antara berbagai kelompok agama. Melalui dialog, ia berusaha memperkecil jurang perbedaan dan menghilangkan prasangka yang bisa menimbulkan konflik. Pdt. Sormin mendorong masyarakat sipil untuk terlibat dalam menciptakan ruang-ruang perjumpaan yang produktif, dengan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan.
Dalam posisinya ini, ia juga terus mengingatkan bahwa intoleransi dan kesenjangan sosial adalah tantangan nyata yang harus dihadapi bersama. Oleh karena itu, ia mendorong kolaborasi yang solid antara pemerintah dan organisasi masyarakat untuk menyusun strategi penanganan yang komprehensif terhadap isu-isu ini.
Aksi Sosial dan Kemanusiaan
Selain kiprahnya dalam bidang oikumenis, Pdt. Jimmy Sormin dikenal dengan komitmennya dalam aksi sosial. Ia sangat mendukung inisiatif-inisiatif yang bertujuan untuk membantu masyarakat, khususnya pada masa-masa sulit seperti pandemi COVID-19. Dengan mendorong gereja-gereja untuk memperkuat peran mereka dalam Koinonia (persekutuan), Marturia (kesaksian), dan Diakonia (pelayanan), ia mengajak gereja untuk aktif memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Baginya, gereja harus berfungsi sebagai agen perubahan yang dapat membantu mereka yang membutuhkan dan memperkokoh solidaritas sosial di tengah berbagai tantangan. Ia percaya bahwa melalui peran gereja yang terintegrasi dalam kehidupan sosial, masyarakat dapat bersama-sama menghadapi kesulitan dan membangun rasa saling peduli.
Kesimpulan
Kiprah Pdt. Jimmy Sormin dalam dunia oikumenis dan kesaksian sosial di Indonesia mencerminkan komitmen yang mendalam terhadap nilai-nilai kebebasan beragama, toleransi, dan kesetaraan. Melalui posisi strategisnya di PGI, ia terus bekerja untuk menguatkan dialog antarumat beragama dan memperjuangkan etika sosial yang menghormati hak setiap individu. Dengan semangat pelayanan dan dedikasi untuk membangun kesadaran sosial, ia berharap dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, adil, dan sejahtera bagi seluruh warga Indonesia.
Oleh: Ashiong P. Munthe