Wartaindo Jakarta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akrab di sapa Kang Dedi membuat kebijakan untuk mengatasi anak-anak yang bermasalah di bawah wilayah kepemimpinan di Jawa Barat dengan mengirimkan anak-anak ke barak militer. Tentu saja kebijakan ini selain mendapat dukungan tetapi juga ada kritik tajam terkait dengan cara Kang Dedi menanggulangi anak-anak dalam tanda kutip nakal tersebut.
Terkait dengan kebijakan Kang Dedi Mulyadi tersebut Pastur Wijaya Erwin gembala jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Pantai Mutiara Mall Mall Pluit Village lantai 4, Jakarta Utara. berpandangan bahwa pendidikan di Barak Militer adalah sebuah program yang Baik untuk membentuk karakter Seorang anak.
Demikian juga bagi aktivis perempuan dan anak Harti Hartijah SE., SH., M.Th., M.Kn ini juga mendukung penuh kebijakan mengirim anak bermasalah bahkan anak-anak yang tidak bermasalahpun ke barak milter. Kenapa, karena pendidikan barak militer atau ala militer tersebut membantu anak untuk mempunyai karakter yang penuh dengan kedisiplinan dan tentu juga respect terhadap tanggung jawab..
Baik Harti maupun pastur Wijaya Erwin melihat bahwa yang terjadi dengan anak-anak sekarang banyak yang terlibat dalam tawuran dan pergaulan yang tidak baik bahkan pengguna miras dan obat-obat terlarang.
Padahal mereka anak-anak tersebut perlu didisiplinkan dan dibentuk karakternya supaya menjadi pribadi yang lebih baik. Apalagi dalam menyiapkan gerasi emas tahun 2045. Di mana anak-anak diperhadapan persaingan yang ketat.
Sementara bagi pastur Wijaya sendiri sebagai orang yang pernah mengalami dan merasakan langsung mendapat pendidikan milter pendeta Wijaya menyarankan program ini untuk anak-anak kita, asal program ini tidak disertai dengan kekerasan , ini akan membantu anak-anak kita untuk terbangun karakter yang baik..
“Sebagai Gembala saya melihat pentingnya anak-anak Gen Z dipersiapkan untuk menghadapi tantangan yang begitu besar di masa depan.. jika mereka tidak dimulai hidup dalam kedisiplinan dan tanggung jawab , maka mereka akan mengalami kesulitan besar di masa depan’, ungkapnya serius..
Oleh karena itu kita perlu memberikan bimbingan yang baik untuk masa depan mereka.. Bukan hanya soal pelatihan secara militer, tetapi disiplin secara rohani, sebuah tantangan yang besar untuk gereja di zaman sekarang ini.
Terkait dengan kebijakan tersebut Harti menitip pesan bagi kaum ibu dan orangtua agar menyikapi upaya atau kebijakan pemerintah mengatasi anak nakal ini sebagai langkah positif, dalam rangka mengatasi atau mempersiapkan generasi muda ke depan lebih baik dengan memiliki karkater serta kedisiplinan.
Repoter Y Mujiono
Poto Istimewa